Pernahkan anda menemukan satu kata dan kata itu seakan menempel terus di ingatan?. Satu kata yang tidak hanya memiliki bunyi yang indah tetapi juga memiliki makna yag mendalam. Bukan hanya makna tersurat, tetapi juga makna tersiratnya. Nah, kalau saya kata tersebut adalah parafrasa. Awalnya saya hanya tertarik karena bunyinya, tetapi setelah mengetahui maknanya parafrasa menjadi salah satu trik andalan saya dalam komunikasi, terutama saat menunjukkan empati.
Sebenarnya saya menemukan kosa kata baru ini bukan dalam bahasa indonesia tetapi dalam bahasa inggris, yup Paraphrase. Saya menemukan kata ini ketika saya sedang browsing tentang cara menulis karya ilmiah. Ternyata ada satu teknik yang disebut dengan parafrasa, yaitu seni menyatakan ulang suatu kalimat dengan struktur yang berbeda tanpa mengubah makna dari kalimat tersebut. Jadi saat melakukan parafrasa kita dituntut untuk menemukan inti pemikiran dari kalimat tersebut dan membangun ulang klalimat tersebut. Sampai di sini belum terlihat menarik, sampai akhirnya saya menyadari satu hal, bahwa parafrase bisa sangat membantu saya dalam menunjukkan empati kepada lawan bicara.
Parafrasa untuk menunjukkan empati dalam komunikasi
Dalam komunikasi kita mengetahui ada suatu teknik yang disebut dengan mirroring. Lawan bicara yang nyaman dengan kita akan menunjukkan gestur tubuh yang sama dengan kita. Hal ini juga bisa kita gunakan dalam dua cara. Yang pertama adalah untuk mengetahui apakah lawan bicara kita nyaman dengan kita, yang kedua adalah untuk menunjukkan kesan bahwa kita nyaman berbicara dengan lawan bicara kita.
Ternyata mirroring tidak hanya bisa ditunjukkan dengan gestur. Tetapi juga bisa ditunjukkan dengan kata-kata, salah satunya adalah dengan melakukan parafrasa. Penjelasannya begini, pasti anda pernah merasa kesal jika lawan bicara anda tidak memperhatikan apa yang anda sampaikan. Di sinilah triknya, saat anda melakukan parafrasa anda dituntut untuk mengetahui ide dari kalimat tersebut. Ketika anda mem-parafrasa kalimat lawan bicara anda secara tidak langsung anda sudah memberitahukan pada lawan bicara anda bahwa anda paham dengan apa yang dia ucapkan. Artinya anda memperhatikan dia.
Parafrasa untuk melakukan konfirmasi
Cara melakukan parafrasa yang paling mudah menurut saya adalah dengan mengubah sudut pandang terhadap ide suatu kalimat. Misalnya lawan bicara anda menceritakan kesedihannya akibat ditinggalkan pacar dengan sudut pandang dirinya. Anda bisa melakukan parafrasa dengan menggunakan sudut pandang pacar lawan bicara anda. Selain efektif untuk menunjukkan bahawa anda paham terhadap apa yang sedang dibicarakan, ini juga efektif untuk melakukan konfirmasi apakah anda benar-benar paham apa yang sedang disampaikan. Jika setelah anda melakukan parafrasa dan lawan bicara anda tidak setuju maka dia bisa langsung melakukan koreksi.
Trik ini benar-benar membantu saya dalam rapat-rapat penting dimana saya tidak boleh salah menangkap ide dibalik kalimat yang disampaikan. Jadi parafrasa sendiri tidak harus sempurna di awal. Tidak perlu malu jika anda ternyata salah melakukan parafrasa. Yang salah adalah ketika anda merasa suah paham padahal belum.
Komunikasi sendiri adalah hal yang rumit. Tetapi tanpa komunikasi yang lancar akan sangat menyulitkan kita dalam hal apapun. Komunikasi efektif adalah kunci dan siapa sangka saya mendapatkan trik untuk berkomunikasi dari pertemuan saya dengan sebuah kata yaitu parafrasa. Apakah anda juga berniat mencobanya? Atau anda memiliki pendapat lain? Saya tunggu di kolom komentar, Salam!