Alkaline phophatase (ALP/ ALKP) merupakan enzim yang berikatan dengan membran sel. ALP ditemukan di banyak sel, tidak hanya sel hati. Salah satu yang membuat ALP menjadi salah satu indikator cholestasis (penyumbatan saluran empedu) adalah karena ALP banyak ditemukan pada sel epitel saluran empedu. Gangguan pada saluran empedu akan membuat ALP masuk ke pembuluh darah sehingga kadar ALP dalam darah akan tinggi. Secara umum pembacaan nilai ALP pada anjing dan kucing hampir sama, akan tetapi ada perbedaan mendasar yang akan kita bahas pada artikel ini.
Tempat Produksi ALP
Seperti sudah disinggung di awal bahwa ALP tidak hanya terdapat pada sel epitel saluran empedu dan sel hepatosit. Yang membuat ALP dipakai sebagai indikator gangguan pada saluran empedu adalah karena pelepasan ALP dari membran sel dipengaruhi oleh asam empedu (bile acid).
Waktu Paruh
ALP termasuk dalam golongan enzim, artinya zat ini mempunyai sifat akan terurai dengan sendirinya. Tanpa ada interfensi obat atau tindakan pun nilai ALP akan turun dengan sendirinya. Kecepatan proses penguraian enzim biasanya dinyatakan dengan waktu paruh atau half-life. Waktu paruh merupakan waktu yang dibutuhkan sampai setengah dari jumlah enzim ALP terurai.
Perbedaan terbesar dalam intepretasi nilai ALP pada anjing dan kucing terletak pada waktu paruhnya yang berbeda. Waktu paruh enzim ALP pada kucing adalah 6 jam sedangkan waktu paruh pada anjing adalah 66 jam (Sumber: eClinpath).
Artifact
Artifact adalah kondisi sampel yang bisa mempengaruhi hasil uji biokimia darah. Ada tiga kondisi yang dapat mempengaruhi hasil dari pengujian kimia darah yaitu kondisi hemolisa, ikterik dan lipemik. Sampel yang mengalami satu atau lebih dari tiga kondisi tersebut akan mendapatkan hasil uji yang lebih tinggi atau lebih rendah dari kondisi sebenarnya. Pada pengujian ALP kondisi hemolisa mempunyai pengaruh terhadap hasil. Kondisi hemolisa akan membuat hasil uji ALP lebih tinggi dari yang sebenarnya.
Intepretasi Nilai ALP pada Anjing dan Kucing
ALP pada Kucing
Nilai ALP yang tinggi pada kucing selalu signifikan. Hal ini terkait dengan waktu paruh ALP yang sangat cepat pada spesies kucing. Tingginya nilai ALP pada kucing mengindikasikan bahwa gangguan terhadap saluran empedu bersifat akut (kurang dari 6 jam).
Sebaliknya jika pasien kucing yang terindikasi mempunyai masalah di saluran empedu namun menunjukkan nilai ALP yang rendah kita tidak bisa langsung mencoret gangguan saluran empedu dari daftar masalah. Sangat mungkin bahwa kejadian gangguan saluran empedu sudah terjadi lebih dari 6 jam yang lalu.
ALP pada Anjing
Sedangkan pada anjing nilai ALP tidak sesignifikan pada kucing. Hal ini karena pada anjing half life ALP lebih panjang yaitu sekitar 66 jam. Meskipun demikian intepretasi nilai ALP pada anjing juga harus mempertimbangkan nilai waktu paruh. Kita tidak bisa langsung menghapus gangguan saluran empedu (cholestasis) dari daftar kemungkinan.
Kesimpulan
Seperti jenis parameter kimia darah enzim lainnya, intepretasi nilai ALP juga harus memperhitungkan waktu paruh dari enzim tersebut. Meskipun kita tidak bisa menemukan bukti tentang adanya gangguan cholestasis dari hasil uji kimia darah namun kita bisa mengetahui informasi tentang perjalanan penyakit dari waktu paruh.