Salah satu poin penting dalam biosecurity adalah proses desinfeksi. Proses desinfeksi bisa diartikan sebagai pengendalian jumlah mikroorganisme patogen pada benda tertentu. Ada dua kata kunci yaitu pengendalian dan benda tertentu. Desinfeksi tidak berarti membunuh semua mikroorganisme, ini yang membedakannya dengan sterilisasi. Dan desinfeksi spesifik terhadap benda mati, ini yang membedakannya dengan sanitasi. Bahan kimia yang digunakan untuk melakukan desinfeksi disebut desinfektan. Desinfektan sendiri mempunyai cara kerja yang beragam. Agar bisa memilih desinfektan yang paling pas untuk kondisi yang kita hadapi, kita perlu mengetahui golongan desinfektan dan cara kerjanya
Golongan Desinfektan
Selain untuk menentukan desinfektan yang cocok, pengetahuan tentang golongan desinfektan juga memudahkan untuk melakukan rotasi desinfektan. Rotasi desinfektan adalah upaya untuk mencegah agen penyakit menjadi resisten.
Chlorhexidine/ Biguanide
Desinfektan jenis ini membunuh bakteri dan mikroorganisme patogen dengan cara bereaksi dengan dinding sel dan merubah permeabilitas dari dinding sel. Meskipun termasuk kedalam desinfektan spektrum luas namun chlorhexidine tidak bisa membunuh spora. Chlorhexidine hanya bisa bekerja pada lingkungan dengan pH 5-7. Selain itu chlorhexidine bisa dinetralkan oleh sabun dan detergen. Yang harus diperhatikan adalah desinfektan ini beracun bagi ikan.
Desinfektan Golongan Aldehyde
Golongan ini bekerja dengan cara merusak protein dan materi genetik agen penyakit. Golongan ini dikenal sebagai golongan dengan efektifitas tinggi dan memiliki spektrum luas. Salah satu yang menjadi pembatas dari penggunaan golongan ini adalah bisa menyebabkan iritasi pada selaput lendir. Personel wajib menggunakan alat pelindung diri lengkap saat menggunakan golongan aldehyde. Jenis yang paling sering digunakan dari golongan ini adalah formaldehyde dan glutaraldehyde.
Golongan Chlorine dan Turunannya
Chlor bermuatan negatif sehingga bisa bekerja mendenaturasi protein agen penyakit. Dengan cara kerja seperti ini chlor juga bersifat spektrum luas. Golongan chlor bisa membunuh fungi, virus (baik beramplop maupun tidak) dan pada konsentrasi tinggi bisa juga membunuh spora. Selain itu chlor juga mempunyai toksisitas rendah. Jenis yang paling sering digunakan dari golongan ini adalah NaOCl atau Natrium Hypochlorit.
Golongan Quaternary Ammonium Compound
Quaternary ammonium compound (QAC) atau sering disebut quat bekerja dengan cara berikatan pada bagian dinding sel yang bermuatan negatif. Ikatan ini akan merusak susunan protein dan akhirnya membunuh sel agen penyakit. QAC mempunyai penggolongan lagi berdasarkan generasi-nya. Golongan ini sangat efektif membasmi bakteri gram positif dan juga cukup efektif terhadap bakteri gram negatif. Selain itu golongan ini efektif terhadap virus beramplop tetapi kurang efektif terhadap virus tidak ber-amplop.
Golongan Phenol
Golongan ini pada awalnya berasal dari limbah batu bara. Phenol disebut juga asam karbol. Desinfektan jenis ini bekerja dengan menginaktifasi enzim pada membran sel. Selain itu phenol juga bekerja dengan cara mendenaturasi protein. Meskipun dikenal sebagai desinfektan spektrum luas, phenol kurang efektif terhadap virus tanpa amplop dan spora.
Seperti yang kita ketahui, tidak ada satu golongan desinfektan yang benar-benar ampuh untuk mengatasi semua jenis agen penyakit. Sehingga penting untuk menyusun startegi desinfeksi dengan cermat.
Referensi
Dvorak, Glenda. 2008. Disinfection 101. The Center for Food Security & Public Health.
Hovingh, Ernest. 2016. Table of Disinfectants used on the Farm. https://extension.psu.edu/table-of-disinfectants-used-on-the-farm
Maris, P. 1995. Modes of action of disinfectants. Rev. sci. tech. Off. int. Epiz., 1995,14 (1), 47-55
mantap laman barunya, izin mampir ninggalin komen mas Agung
Terima kasih sudah mampir Mas Dab. OTW ke lamannya sampeyan hehe